Kamis, 24 Oktober 2013
Contoh Surat Dalam Bahasa Inggris
Dear Lucy,
Hai Lucy, how are you, there? Well, another year has passed. I just can’t believe that it went so quickly. I’ve been studying for my exams and gratefuly I finished high school. Now I start my studies at medical college and I really miss the time that we spent together. I am so sorry because I didn’t send letters for you. Actually I lost your address and I was lucky to find it again.
And how are you? I hope that you and your family are all right. Did you join the Interior Design College as you always wished? I really want to know your latest news and know everything about your studies.
I’m writing to tell you that I have been to Europe and it was great. Do you believe that I met our friend Yara in France? It was by accident. She has been there for five years. She got married and she is waiting for her baby now.
Well that’s all about me and we’re all doing fine here. Take care!
Your best friend,
Sandra
TLD Negara Sedunia
* BY : Belarus
* BZ : Belize
* CA : Kanada
* CC : Kepulauan Cocos
* CD : Republik Demokrasi Kongo (d/h Zaire)
* CF : Republik Afrika Tengah
* CG : Republik Kongo
* CH : Swiss (Confoederatio Helvetica)
* CI : Pantai Gading
* CK : Kepulauan Cook
* CL : Chili
* CM : Kamerun
* CN : Republik Rakyat Cina
* CO : Kolombia
* CR : Kosta Rika
* CS : Serbia Montenegro
* CU : Kuba
* CV : Tanjung Verde
* CX : Pulau Natal
* CY : Siprus
* CZ : Republik Ceko
* DE : Jerman
* DJ : Djibouti
* DK : Denmark
* DM : Dominika
* DO : Republik Dominika
* DZ : Aljazair
* EC : Ekuador
* EE : Estonia
* EG : Mesir
* EH : Sahara Barat
* ER : Eritrea
* ES : Spanyol (España)
* ET : Ethiopia
* EU : Uni Eropa
* FI : Finlandia
* FJ : Fiji
* FK : Kepulauan Falkland
* FM : Negara Federal Mikronesia
* FO : Kepulauan Faroe
* FR : Prancis
* FX : Prancis Metropolitan
* GA : Gabon
* GB : Britania Raya (sangat jarang, pada umumnya .uk yang dipakai)
* GD : Grenada
* GE : Georgia
* GF : Guyana Prancis
* GG : Guernsey
* GH : Ghana
* GI : Gibraltar
* GL : Greenland
* GM : Gambia
* GN : Guinea
* GP : Guadeloupe
* GQ : Guinea Ekuatorial
* GR : Yunani
* GS : Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
* GT : Guatemala
* GU : Guam
* GW : Guinea-Bissau
* GY : Guyana
* HK : Hong Kong
* HM : Pulau Heard dan Kepulauan McDonald
* HN : Honduras
* HR : Kroasia (Hrvatska)
* HT : Haiti
* HU : Hungaria
* ID : Indonesia
* IE : Irlandia
* IL : Israel
* IM : Isle of Man
* IN : India
* IO : Teritorial Britania di Samudra Hindia
* IQ : Irak
* IR : Iran
* IS : Islandia
* IT : Italia
* JE : Jersey
* JM : Jamaika
* JO : Yordania
* JP : Jepang
* KE : Kenya
* KG : Kirgizistan
* KH : Kamboja
* KI : Kiribati
* KM : Komoros
* KN : Saint Kitts dan Nevis
* KP : Korea Utara
* KR : Korea Selatan
* KW : Kuwait
* KY : Kepulauan Cayman
* KZ : Kazakhstan
* LA : Laos
* LB : Lebanon
* LC : Saint Lucia
* LI : Liechtenstein
* LK : Sri Lanka
* LR : Liberia
* LS : Lesotho
* LT : Lithuania
* LU : Luksemburg
* LV : Latvia
* LY : Libya
* MA : Maroko
* MC : Monako
* MD : Moldova
* ME : Montenegro
* MG : Madagaskar
* MH : Kepulauan Marshall
* MK : Republik Makedonia
* ML : Mali
* MM : Myanmar
* MN : Mongolia
* MO : Makau
* MP : Kepulauan Mariana Utara
* MQ : Martinique
* MR : Mauritania
* MS : Montserrat
* MT : Malta
* MU : Mauritius
* MV : Maladewa
* MW : Malawi
* MX : Meksiko
* MY : Malaysia
* MZ : Mozambik
* NA : Namibia
* NC : Kaledonia Baru
* NE : Niger
* NF : Pulau Norfolk
NG : Nigeria
NI : Nikaragua
NL : Belanda
NO : Norwegia
NP : Nepal
NR : Nauru
NU : Niue
NZ : Selandia Baru
Tari Serimpi
Tari Serimpi
Suatu jenis tari klasik dari daerah Yogyakarta yang
selalu dibawakan oleh 4 penari, karena kata srimpi adalah sinonim bilangan 4.
Hanya pada Srimpi Renggowati penarinya ada 5 orang. Menurut Dr. Priyono nama
serimpi dikaitkan ke akar kata “impi” atau mimpi. Menyaksikan tarian lemah
gemulai sepanjang 3/4 hingga 1 jam itu sepertinya orang dibawa ke alam lain,
alam mimpi.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi penari Serimpi melambangkan
empat mata angin atau empat unsur dari dunia yaitu :1. Grama ( api)
2. Angin ( Udara)
3. Toya (air)
4. Bumi ( Tanah)
Sebagai tari klasik istana di samping bedhaya, serimpi
hidup di lingkungan istana Yogyakarta. Serimpi merupakan seni yang adhiluhung
serta dianggap pusaka Kraton. Tema yang ditampilkan pada tari Serimpi
sebenarnya sama dengan tema pada tari Bedhaya Sanga, yaitu menggambarkan
pertikaian antara dua hal yang bertentangan antara baik dengan buruk, antara
benar dan salah antara akal manusia dan nafsu manusia.Tarian Srimpi Konon,
kemunculan Srimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram saat Sultan Agung
memerintah antara 1613-1646. Tarian ini dianggap sakral karena hanya
dipentaskan dalam lingkungan keraton untuk ritual kenegaraan sampai peringatan
naik takhta sultan.
Pada 1775 Kerajaan Mataram pecah menjadi Kesultanan
Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta. Perpecahan ini juga berimbas pada tarian
Srimpi walaupun inti dari tarian masih sama. Tarian Srimpi di Kesultanan
Yogyakarta digolongkan menjadi srimpi babul layar, srimpi dhempel, srimpi
genjung. Sedangkan di Kesultanan Surakarta digolongkan menjadi srimpi anglir
mendung dan srimpi bondan. Walaupun sudah tercipta sejak lama, tarian ini baru
dikenal khalayak banyak sejak 1970-an. Karena sebelumnya terkekang oleh tembok
keraton.
Tari Angguk (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Asal-usul
Kesenian Angguk merupakan satu dari sekian banyak jenis
kesenian rakyat yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesenian
angguk berbentuk tarian disertai dengan pantun-pantun rakyat yang berisi
pelbagai aspek kehidupan manusia, seperti: pergaulan dalam hidup bermasyarakat,
budi pekerti, nasihat-nasihat dan pendidikan. Dalam kesenian ini juga dibacakan
atau dinyanyikan kalimat-kalimat yang ada dalam kitab Tlodo, yang walaupun
bertuliskan huruf Arab, namun dilagukan dengan cengkok tembang Jawa. Nyanyian
tersebut dinyanyikan secara bergantian antara penari dan pengiring tetabuhan.
Selain itu, terdapat satu hal yang sangat menarik dalam kesenian ini, yaitu
adanya pemain yang “ndadi” atau mengalami trance pada saat puncak
pementasannya. Sebagian masyarakat Yogyakarta percaya bahwa penari angguk yang
dapat “ndadi” ini memiliki “jimat” yang diperoleh dari juru-kunci pesarean
Begelen, Purworejo.
Tarian angguk diperkirakan muncul sejak zaman Belanda1, sebagai ungkapan rasa syukur kapada Tuhan setelah panen
padi. Untuk merayakannya, para muda-mudi bersukaria dengan bernyanyi, menari
sambil mengangguk-anggukkan kepala. Dari sinilah kemudian melahirkan satu
kesenian yang disebut sebagai “angguk”. Tari angguk biasa digelar di pendopo
atau di halaman rumah pada malam hari. Para penontonnya tidak dipungut biaya
karena pertunjukan kesenian angguk umumnya dibiayai oleh orang yang sedang
mempunyai hajat (perkawinan, perayaan 17 Agustus-an dan lain-lain).
Jenis-jenis Angguk dan Pemain
Tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua
jenis, yaitu: (1) tari ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak
penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: tari bakti, tari srokal
dan tari penutup; dan (2) tari pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan
secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: tari
mandaroka, tari kamudaan, tari cikalo ado, tari layung-layung, tari
intik-intik, tari saya-cari, tari jalan-jalan, dan tari robisari.
Pada mulanya angguk hanya dimainkan oleh kaum laki-laki
saja. Namun, dalam perkembangan selanjutnya tarian ini juga dimainkan oleh kaum
perempuan. Para pemain angguk ini mengenakan busana yang terdiri dari dua
macam, yaitu busana yang dikenakan oleh kelompok penari dan busana yang
dikenakan oleh kelompok pengiring. Busana yang dikenakan oleh kelompok penari
mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu: (1) baju berwarna hitam
berlengan panjang yang dibagian dada dan punggunya diberi hiasan lipatan-lipatan
kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok; (2) celana sepanjang lutut yang
dihiasi pelet vertikal berwarna merah-putih di sisi luarnya; (3) topi berwarna
hitam dengan pinggir topi diberi kain berwarna merah-putih dan kuning emas.
Bagian depan topi ini memakai “jambul” yang terbuat dari rambut ekor kuda atau
bulu-bulu; (3) selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan
celana; (4) kacamata hitam; (5) kaos kaki selutut berwarna merah atau kuning;
dan
(6) rompi berwarna-warni. Sedangkan busana yang dikenakan
oleh kelompok pengiring adalah: (1) baju biasa; (2) jas; (3) sarung; dan (4)
kopiah.
Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Angguk
diantaranya adalah: (1) kendang; (2) bedug; (3) tambur; (4) kencreng; (5)
rebana 2 buah; (6) terbang besar dan (6) jedor.
Nilai Budaya
Seni apa pun pada dasarnya mengandung nilai estetika,
termasuk seni tari angguk.yang ada di kalangan masyarakat Yogyakarta. Namun
demikian, jika dicermati secara seksama kesenian ini hanya bernilai estetis dan
berfungsi sebagai hiburan semata. Akan tetapi, justuru yang menjadi rohnya
adalah nilai kesyukuran. Dalam konteks ini adalah bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena kemurahannya (memberi hasil panen yang melimpah).
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)