Kamis, 24 Oktober 2013

Pengertian Korosi


1.      Pengertian korosi (perkaratan)
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

2.      Proses terjadinya perkaratan
Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium lebih awet.

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e à 4 OH(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.









3.     Penyebab Terjadinya Perkaratan (Korosi)
Apa Penyebab Terjadinya Korosi? Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan lingkungan.

Faktor-faktor yang meliputi kemurnian bahan bahan, bahan struktural, bentuk kristal, unsur jejak hadir dalam materi, pencampuran teknik material dan sebagainya.

Faktor lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri dari asam, basa dan garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik dan organik. Fluorin, hidrogen fluorida dan senyawa, yang dikenal sebagai persenyawaannya korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya digunakan untuk sintesis bahan organik.

Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu normal dan tekanan, bahan ini dalam bentuk gas dan dilepaskan ke udara sangat mudah. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya digunakan untuk sintesis bahan organik, sebagai antibeku dalam peralatan pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Berbagai partikel aerosol, debu dan gas-gas asam seperti NOx dan SOx bisa diubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) di udara. Oleh karena itu, udara menjadi terlalu asam dan gas-gas terlarut korosif dengan asam di udara. Dalam lingkungan dengan tingkat polusi tinggi, berbagai barang mulai dari komponen elektronik mikroskopis untuk jembatan baja semakin mudah rusak, bahkan hancur karena korosi.

4.     Persamaan reaksi pembentukan karat
Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawanya, terutama terjadi dalam lingkungan ayang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :

Anode             : Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e
Katode            : O2(g) + 2 H2O(l) + 4e à 4 OH(l)

Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya.


5.     Oksidator dan reduktor
Oksidator ( pengoksidasi) adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi,oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mereduksi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrTT5hDCguH6R1yIyONlkFhx57SyS9QxdHIJbCoVnofKrgKJsFrCpqlYNV8ZNijM0cWnSNfGrxD8FCpymZEGrMFyO4I4CCSJlne6kO2kJbyIK1Z6wNFzARl-xzpDLiqH7EcbdRQeVhftj4/s400/reduktor+oksidator.gif

Contoh soal .1
Tentukan reduktor dan oksidator pada reaksi berikut!
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + H20 + Cl2
Jawab.
+4 -4=0 
............+2 -2=0
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + H20 +
.Cl2
+4 -2
..... +1 -1.. +2 +1.....+1-2 .....0
l____________l
........................... .
reduksi
.........l_______________l
........................oksidasi

Reduktor : HCl 
......Hasil oksidasi : Cl2
Oksidator: MnO2 
..Hasil reduksi : MnCl2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar